Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Konten Bahan Belajar Berbasis Webiste pada tanggal 6 Juli 2022. Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari di Hotel Neo Palangka Raya. Pada kesempatan ini salah satu guru di SMAN 5 Buntok berkesempatan mengikuti pelatihan Bimtek tersebut.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimatan Tengah H. A. Syaifudi, S.Pd., M.S.M. Dalam kata sambutannya beliau mengharapkan agar pendidik dapat menyesuaikan pembelajaran dengan tuntutan zaman masa kini. Selain itu guru harus dapat menjadi guru yang hebat, profesional, berdedikasi dan inovatif. Beliau juga mengingatkan tugas guru yaitu 1)Mengajar, 2)Mendidik dan 3) Melatih.
Kegiatan berikutnya yaitu pemaparan mengenai Platform Kompak Berkah yang disampakan oleh Hana Pertiwi, M.Pd. selaku Kepala BTIKP. Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan pentingnya keterampilan tekonologi bagi pendidik dan peserta didik keterampilan 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Colaboration). Beliau juga mengharapkan agar guru dapat menjadi sosok yang kreatif, visioner, inovatif dan kompetitif.
Pada kesempatan ini pula didatangkan narasumber dari Pusdatin Kemendikbudristek. Topik yang dibahas yaitu pengenalan Platform Rumah Belajar dan Merdeka Mengajar. Hal ini disampaikan karena berkaitan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka yang diterapkan oleh beberapa sekolah di Provinsi Kalimantan Tengah pada Tahun Pelajaran 2022/2023.
Kegiatan lainnya adalah pemanfaatan website sekolah sebagai media branding dan media informasi pembelajaran. Aryadu Gunawan, S.T. dan I Made Sudiawan, S.T menjadi narasumber pada kegiatan ini. Peserta kegiatan dilatih menggunakan platform eXe Learning untuk membuat konten bahan belajar sesuai bidang pelajaran masing-masing. Selain itu para peserta juga dilatih cara memasukkan platform eXe Learning yang sudah dibuat ke website sekolah menggunakan cPanel.
Selama kegiatan sebagian besar peserta baru menyadari bahwa website sekolah yang mereka gunakan tidak disediakan cPanel oleh penyedia website tersebut. Padahal menurut pihak Disdik sekolah seharusnya dapat mengakses cPanel tersebut agar dapat mengelola website sekolah menjadi lebih maksimal. (ACD)